Subscribe:

Ads 468x60px

Labels

Selasa, 03 Desember 2013

Menabung Saja Tidak Cukup Untuk Persiapan Uang Masuk Sekolah


Tak terasa kita sudah sampai di bulan Desember 2013, saat sekolah swasta nasional maupun internasional sedang mengadakan open house untuk tahun ajaran 2014-2015. Mungkin Anda termasuk salah satu orangtua yang turut menyambangi open house dari sekolah incaran untuk buah hati. Apakah uang masuk atau uang pangkal sekolah sudah dipersiapkan?

Kebanyakan orangtua terlalu sibuk mencari sekolah yang paling ideal untuk buah hati namun lupa mempersiapkan uang pangkal yang jumlahnya tidak sedikit. Bahkan untuk mengatasi besarnya uang pangkal masuk, beberapa sekolah menawarkan cicilan 0% dengan menggunakan fasilitas kartu kredit.

Bayangkan apabila Anda memiliki tiga orang anak dan menggunakan tawaran cicilan tersebut, jangan-jangan sampai anak lulus sekolah utang itu belum selesai dibayar. Maka untuk menghindari terlilit utang, mari persiapkan uang pangkal masuk sekolah sejak dini.

Idealnya uang pangkal masuk sekolah disiapkan sejak anak baru lahir, namun tidak ada kata terlambat untuk memulainya sekarang. Secara rata-rata, uang pangkal masuk sekolah di Indonesia mengalami inflasi sebesar 10-15% setiap tahunnya. Dengan besarnya angka uang masuk sekolah maka menabung saja tidak cukup sehingga Anda perlu berinvestasi.

Beberapa instrumen investasi yang dapat digunakan dalam mempersiapkan uang pangkal masuk sekolah berdasarkan jangka waktu dibutuhkannya adalah sebagai berikut:

- Tabungan/Deposito/Emas/Reksadana Pasar Uang (<5 tahun) dapat digunakan untuk mempersiapkan uang pangkal masuk TK dan SD.
- Reksadana Pendapatan Tetap (5-10 tahun) dapat digunakan untuk mempersiapkan uang pangkal masuk SMP.
- Reksadana Campuran (10 tahun) dapat digunakan untuk mempersiapkan uang pangkal masuk SMA.
- Reksadana Saham (>10 tahun) dapat digunakan untuk mempersiapkan uang pangkal masuk Universitas.

Selamat mempersiapkan uang pangkal masuk sekolah buah hati Anda!

Sabtu, 05 Oktober 2013

MENABUNG PANGKAL MISKIN



Saya tidak bermaksud untuk mengecilkan arti menabung karena saya percaya menabung itu adalah salah satu kebiasaan yang sangat luar biasa untuk menciptakan masa depan yang lebih bahagia secara finansial. Artikel ini sebenarnya ingin mengajak kita semua untuk lebih melek secara finansial atau lebih punya kecerdasan finansial yang jauh lebih baik sehingga pengetahuan kita tentang menabung menjadi jauh lebih benar dan mampu memberikan kekayaan kepada kita bukannya membuat kita menjadi semakin miskin.

Badu sangat menyayangi anaknya yang bernama Eva yang saat ini baru berusia 3 tahun. Sebagai orangtua Badu tentu menginginkan yang terbaik untuk Eva anaknya termasuk dalam hal pendidikan Eva nanti. Suatu hari Badu mendatangi universitas di jakarta yang menjadi almamaternya, dia berdiskusi dengan dosen-dosennya terdahulu dan dari percakapan itu Badu mendapatkan informasi bahwa saat ini untuk masuk Fakultas Ekonomi di almamaternya tersebut membutuhkan biaya uang pangkal sebesar 15 juta.

Dalam perjalanan pulang Badu berpikir tentang Eva dan berharap Eva dapat kuliah di almamaternya yang merupakan salah satu universitas unggulan di Jakarta. Dalam hati Badu berkata angka 15 juta bukanlah angka yang berat baginya karena saat ini saja dia mempunyai tabungan di Bank sebesar 15 juta yang didapatkan dari hasil menabung selama sekian tahun. Badu merasa aman karena dia berkata paling tidak untuk Eva kuliah nanti bisa mengambil dari tabungannya yang ada saat ini.

Sebenarnya Badu adalah orang yang sangat sayang kepada anaknya tetapi sebenarnya cara menabung yang dilakukan oleh Badu dapat membuat dia gagal untuk memasukkan anaknya ke perguruan tinggi. Mengapa ? Karena pertumbuhan uang Badu masih kalah cepat dibandingkan dengan kenaikan biaya sekolah di perguruan tinggi. Dalam kecerdasan finansial seseorang harus tahu berapa kenaikan biaya per tahun atau inflasi dan berapa pertumbuhan uang yang akan di dapatkan dari tabungannya.

Melihat sejarah Indonesia didapatkan besar inflasi sekitar 8,5% per tahun selama 10 tahun terakhir ini dan ternyata setelah didapatkan informasi lebih jauh kenaikan biaya pendidikan untuk Fakultas Ekonomi di almamater Badu mencapai 11% per tahun. Artinya jika dihitung biaya kuliah untuk Eva 15 tahun mendatang akan mencapai sekitar 71 juta rupiah. Lalu berapa uang yang didapatkan dari hasil tabungan Badu selama 15 tahun ? Kalau saja uang itu ditabung dalam tabungan konvensional dengan bunga sebesar 3% per tahun maka uang Badu akan menjadi 23 juta atau apabila didepositokan dengan bunga sekitar 5% per tahun akan berjumlah 31 juta.

Padahal untuk biaya kuliah yang diperlukan Eva untuk 15 tahun mendatang adalah 71 juta. Lalu apa yang akan terjadi ? Ya uangnya tidak mencukupi untuk biaya uang pangkal kuliah Eva. Menabung itu sangat bagus tetapi jika anda salah menempatkan tabungan anda maka akan menjadi miskin seperti halnya Badu.

Andai saja Badu memiliki kecerdasan finansial maka Badu pasti akan berpikir untuk tidak hanya menabung seperti biasa tetapi harus melakukan yang namanya investasi. Konsep dasar dari investasi adalah membuat pertumbuhan uang menjadi lebih cepat dan melampaui besaran inflasi sehinga seseorang mampu mencapai tujuan finansialnya dengan lebih efektif.

Belum lagi jika selama menabung Badu tidak terproteksi oleh asuransi, bagaimana jika salah satu anggota keluarga Badu sakit atau mengalami kecelakaan ? Tentunya tabungannya akan berkurang untuk biaya yang timbul akibat sakit atau kecelakaan. 

Jika Anda berminat untuk memiliki tabungan, sekaligus memiliki investasi dan terproteksi kesehatan anda, Anda bisa menghubungi saya di 0857-7909-1955.  

sumber : http://andreashartono.com/menabung-pangkal-miskin/

Kamis, 26 September 2013

Tips Memilih Asuransi yang Baik dan Aman


Masyarakat kini mulai berhati-hati dalam menentukan jenis investasi tak terkecuali asuransi. Hal itu sebagai respon atas maraknya investasi bodong.

Malah belakangan terakhir produk asuransi juga dinilai penuh risiko karena ada kemungkinan klaim tidak bisa dicairkan. Kasus ini menimpa salah satu anak musisi terkenal Ahmad Dhani yang bernama Abdul Qodir Jaelani (AQJ) alias Dul.

Lalu, apa saja hal perlu dilakukan si investor atau pembeli asuransi sebelum memilih produk asuransi yang baik dan aman?

Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim mencoba memberi pandangan.

"Pada dasarnya sebenarnya semuanya perusahaan asuransi baik, namun memang harus teliti sebelum membeli," kata Hendrisman saat ditemui di kantornya The Plaza Office Tower, Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Dia menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan si pembeli polis adalah tanyakan secara detil ke agen penjual apa hak dan kewajiban antara penjual dan pembeli.

"Yang jadi masalah ini pada waktu beli polis harus tanya ke agen dulu pertama, apa hak kita sebagai pembeli dan kewajiban penjual," ujarnya.

Setelah itu, tanyakan lagi hal-hal apa saja yang bisa dicover atas asuransi tersebut.

"Tanyakan akan dapat cover apa saja? Apa kewajiban kami, kewajiban perusahaan asuransi, klaim nggak dibayar kalau apa sehingga clear sehingga pada waktu terjadi klaim nggak bingung," kata dia.

Selain itu, pilih produk atau perusahaan asuransi yang sudah terjamin keamanannya dan dipercaya.

"Setiap tahun itu ada perusahaan asuransi ikut ada award-award itu yang punya awar-award itu ya relatif baik walaupun award itu tidak menjamin sepenuhnya," katanya.

Namun, menurut dia, jika sebuah perusahaan asuransi sudah berani menjual produk-produknya, itu artinya perusahaan tersebut sudah siap membayar klaim asuransi.

"Kalau saya pribadi bahwa semua perusahaan asuransi kalau berani menjual berarti sudah komit. Si pembeli harus tahu, dia harus tanya sampai tuntas ke agennya, itu pun tidak otomatis menghilangkan dispute," terangnya.

Dia menambahkan, adanya kasus klaim tidak dibayar kemungkinan salah satinya adalah karena persyaratan antara si pembeli dan penjual asuransi tidak terpenuhi. Misalnya, adanya faktor kesengajaan sebuah kecelakaan dan sejenisnya.

"Kita lihat ke polis. Itu bisa jadi faktor kesengajaan kecelakaan. Tapi mungkin saja itu masih proses lebih dalam belum tentu menolak klaim," tandasnya.

Kinerja Asuransi Jiwa

Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat total pendapatan industri yang terdiri dari 45 perusahaan asuransi jiwa sebesar Rp 71,83 triliun di kuartal II-2013. Angka ini naik 22,85% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 58,46 triliun.

Dari total pendapatan tersebut, pendapatan premi masih menjadi pendorong utama pertumbuhan dengan kontribusi sebesar Rp 57,59 triliun atau 80,17% dari total pendapatan. Total pendapata premi ini naik 14,48% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

"Yang menarik dari kinerja kuartal kedua 2013 ini adalah peningkatan signifikan investasi industri asuransi jiwa nasional yang mencapai Rp 245,17 triliun yang tumbuh 17,74% dari periode yang sama tahun sebelumnya," kata Hendrisman.

Dia juga menyebutkann imbal hasil investasi (yield) perusahaan asuransi jiwa juga tumbuh secara signifikan mencapai Rp 12,23 triliun atau naik 78,37% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,85 triliun.

Alhasil, pertumbuhan ini mendorong peningkatan signifikan atas jumlah aset industri menjadi Rp 281,2 triliun atau naik 37,65% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat aset sebesar Rp 204,28 triliun.

"Total aset yang tumbuh 37,65% menunjukkan kekuatan asuransi jiwa dalam membayarkan kewajiban kepada nasabahnya," kata dia.


Dia juga menyebutkan, jumlah premi produksi baru di kuartal II-2013 tumbuh 7,10% menjadi Rp 37,4 triliun. Dari pertumbuhan ini, premi unit link kembali mengambil porsi yang lebih besar dibandingkan premi tradisional yaitu masing-masing Rp 19,28 triliun (51,55%) dan Rp 18,12 triliun (48,45%). Demikian juga premi lanjutan yang tumbuh 31,25% menjadi Rp 20,18 triliun pada kuartal kedua 2013, premi unit link ini kembali mendominasi dengan porsi Rp 13,17 triliun (65,25%), sedangkan premi tradisional Rp 7,01 triliun (34,75%).



Berminat menjadi nasabah asuransi atau ingin tahu tentang asuransi ? Anda bisa hubungi saya di 0857-7909-1955

Prudential Raup Premi Rp 5,9 Triliun Dalam 6 Bulan, Naik 32%






PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) pada Semester I-2013 meraup premi bisnis Rp 5,9 triliun atau meningkat 32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.


Pertumbuhan ini berkontribusi pada 30% pertumbuhan pendapatan premi total yang mencapai Rp 11,8 triliun. Total aset Prudential Indonesia pada semester pertama juga naik 31% menjadi Rp 46,5 triliun.

Menurut Presiden Direktur Prudential Indonesia William Kuan, pertumbuhan perusahaan ditopang dari produktivitas agen, ekspansi produk dan program layanan pelanggan serta program tanggung jawab social perusahaan yang menunjukkan komitmen jangka panjang.

Sampai dengan 30 Juni 2013, Prudential Indonesia juga membayar total klaim dan manfaat sebesar Rp 4,7 triliun. Hal ini sebagai realisasi komitmen perseroan melindungi lebih dari 1,9 juta nasabah.

Untuk menjadi nasabah Prudential anda bisa hubungi saya di 0857-7909-1955
 

Rabu, 21 Agustus 2013

Tips Menolak Agen Asuransi


Sudah pernah di datangi agen asuransi, menyebalkan ? bagaimana cara menolaknya ?
Berikut ada Tips Jitu Cara Menolak Asuransi :

1) Saya tidak punya uang untuk beli asuransi
Orang yang tidak mampu membeli asuransi sebenarnya justru orang yang lebih membutuhkan asuransi dibandingkan dengan orang yang mampu membelinya.
Jika anda tidak dapat membayar semua tagihan saat anda sehat dan dapat bekerja, bagaimana mungkin anda akan dapat membayarnya saat anda sakit dan tidak memiliki penghasilan? Asuransi adalah rekening AJAIB yang akan dapat mengurus pembayaran semua tagihan-tagihan lainnya jika anda menderita sakit kritis, cacat tetap, atau meninggal dunia.
Asuransi harus menjadi prioritas pertama, setelah kebutuhan pokok terpenuhi, untuk dibayarkan didalam rencana pengeluaran bulanan anda.

2) Saya masih punya cicilan kredit rumah
Ketika Anda memiliki kredit rumah, anda harus terus menerus membayar sejumlah besar uang selama 10 atau 15 tahun ke depan. Anda memang dapat memenuhi kewajiban tersebut, tapi apakah keluarga anda dapat membayarnya jika anda meninggal dunia atau mengalami cacat tetap sebelum cicilan kredit tersebut selesai? Marilah pastikan keluarga anda akan tetap tinggal di rumah yang indah, rumah yang telah anda berikan bagi mereka untuk selamanya.

3) Saya tidak butuh asuransi
Saya sangat setuju Anda tidak membutuhkannya. Apakah menurut Anda seorang yang menjadi cacat tetap karena suatu kejadian membutuhkan asuransi? Apakah orang yang baru saja terkena serangan jantung & harus mengeluarkan uang 150 juta untuk biaya operasi membutuhkannya ? Apakah orang yang meninggal dunia membutuhkannya ?
Ya ! mereka membutuhkannya tetapi tidak dapat membelinya pada saat itu.
Asuransi harus dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi. itulah Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang.
Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk membeli asuransi.

4) Saya diskusikan dulu dengan istri saya
Jika Anda menanyakan kepada istri Anda apakah Anda perlu membeli asuransi jiwa, maka istri Anda pasti berpikir,  “Jika saya meminta suami saya untuk membeli, mungkin suami saya akan mengira bahwa saya mengharapkan suami meninggal agar saya menjadi seorang janda kaya
Namun jauh di dalam hati & pikirannya mungkin ia memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya dan anak-anaknya, jika suaminya meninggal dunia. Bagaimanapun juga Anda telah menempatkan istri Anda ke dalam keadaan yang sulit.
Asuransi adalah hadiah yang terbaik yang Anda belikan untuk istri Anda. Anda tidak perlu berdiskusi dengannya. Anda dapat langsung membelinya. Setelah Anda menerima polisnya barulah Anda bawa polis tersebut & berkatakan padanya : “Kekasihku, sepanjang masa hidupku aku akan menjaga dan mencukupi segala kebutuhan kita, makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan anak kita. Tetapi jika suatu hari nanti saya meninggal dunia, maka polis inilah akan menjagamu serta mencukupi setiap kebutuhan makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan sama seperti yang sekarang saya sediakan. Sebesar inilah cintaku padamu dan pada keluarga kita“  Itulah bukti sesungguhnya dari cinta Anda. Istri Anda akan semakin mencintai Anda.

5) Saya ingin membandingkan dengan Asuransi perusahaan lain
Ini adalah gagasan yang baik, tahukah Anda ada berapa puluh perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dan jika Anda tidak membuat perbandingan dengan setiap perusahaan tersebut maka Anda tidak akan sungguh-sungguh tahu apakah Anda telah mendapatkan yang terbaik. Betulkah demikian ?
Ada satu kelemahannya. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada diri Anda selama masa Anda membanding-bandingkan semua perusahaan ini ? Anda telah yakin bahwa Anda membutuhkan perlindungan. Sementara Anda akan melakukan perbandingan, bukankah sebaiknya Anda sudah dilindungi terlebih dahulu ?
Jadi sementara Anda membandingkan, Anda dapat menikmati perlindungan cuma-cuma dengan fasilitas “FREE LOOK” sehingga selama 2 minggu setelah menerima polis, Anda dapat membuat perbandingan dengan tenang.

6) Biarlah Tuhan yang menyediakan segalanya

Ya, Anda benar, saya sependapat dengan Anda. Dan kalau Anda sadar Tuhan yang telah mengirim saya untuk menolong Anda dan itu sebabnya saya ada di sini dan datang kepada Anda.
Tuhan yang memelihara kita dan menyediakan segala kebutuhan kita. Tuhan juga telah melengkapi kita dengan kepandaian & kebijaksanaan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Tetapi apakah Anda hanya tinggal diam di kamar tidur sepanjang hari? Tentu tidak kan..?

7) Anda terlalu memaksa, saya tidak mau membeli dari Anda
Jika Anda tidak ingin membelinya dari saya, tidak masalah. Jika saya terlalu mendesak Anda, saya mohon maaf. Tidaklah penting bahwa Anda membeli asuransi ini dari saya, tetapi saya mohon setelah Anda membaca ini, tolong segera angkat telpon Anda dan panggilah agen lain.
Saya mohon maaf sekali lagi kalau saya telah berbuat kesalahan, kadangkala saya tanpa sadar terlalu memaksa calon klien. Namun saya benar-benar tulus & jujur melakukannya.
Ketika anak saya menolak minum obat ketika dia sakit, saya akan memaksanya walaupun dia tidak suka. Demi kebaikan dia karena saya tahu bahwa setelah makan obat dia akan sembuh. Saya juga melakukan hal yang sama sekarang, saya memaksa Anda demi kebaikan Anda sendiri.
Apakah Anda pernah melihat dokter yang memaksa pasiennya untuk menjalani operasi ? Mereka percaya dan yakin pada apa yang mereka lakukan, demikian juga saya percaya & yakin pada apa yang saya lakukan. Saya percaya dengan tulus bahwa semua orang memerlukan asuransi.

8) Teman saya juga agen lho, aku akan ambil dari dia
Jikalau Anda memiliki teman baik yang juga menjadi agen asuransi jiwa, seharusnya saat ini Anda telah memiliki polis asuransi. Ketika ternyata Anda belum memiliki polis asuransi, maka orang tersebut bukanlah sahabat sejati Anda, tetapi sayalah teman Anda.
Yang namanya temen sejati adalah orang yang bisa bantu kita pada saat kita kesusahan. Kalo kita masuk rumah sakit, biasanya teman kita bawa buah, agen asuransi bawa duit. Saya ingin menjadi teman yang memaksa Anda untuk menandatangani surat pengajuan polis saat ini yang akan memberikan jaminan keamanan bagi keluarga Anda.

9) Asuransi bertentangan dengan agama saya
Sahabat netter, berapakah uang yang biasa Anda gunakan untuk kebutuhan makanan sehari-hari keluarga Anda ?
Jika Rp 50 ribu per hari atau setahunnya setara dengan Rp  50 ribu x 365 hari = Rp 18,5  juta rupiah. Dengan demikian, jika Anda membeli program asuransi senilai 200 juta rupiah, maka ini akan menyediakan cukup untuk makan keluarga Anda selama 10 tahun mendatang.
Apakah Tuhan akan menghukum Anda karena Anda telah menyediakan makanan untuk keluarga Anda jika Anda meninggal dunia atau cacat tetap ? Tidak ada agama yang menyatakan bahwa membeli asuransi jiwa itu bertentangan dengan agama.
Menurut agama Islam, dosa hukumnya jika Anda tidak menyediakan kebutuhan keluarga Anda walaupun Anda sedang tidak berada di sekitar mereka.
Ada seseorang sahabat yang mengatakan bahwa asuransi bertentangan dengan agamanya dan ia tidak ingin membeli polis apapun.
Ia menjalankan sebuah usaha. Setiap kali saya melakukan perjalanan ke luar kota, saya akan mampir ke rumah makan tersebut untuk minum teh dan makan, semabari beristirahat.
Suatu hari ketika saya mampir ke sana, saya melihatnya berjalan pincang saat melayani saya. Saya menanyakan apa yang terjadi. ia berkata bahwa baru 3 bulan sebelumnya ia menjalani operasi by pass jantung. saya menasihati dia agar beristirahat, namun ia mengatakan bahwa ia harus membuka usahanya selama 24 jam sehari untuk membayar hutang-hutangnya. ia terpaksa harus meminjam uang sebesar 150 juta rupiah kepada sanak saudaranya untuk biaya operasi tersebut.
Saya menanyakan di mana istrinya berada? Ia mengatakan bahwa istrinya sedang berjualan makanan di kantin sekolah agar mendapatkan uang tambahan untuk membayar pinjamannya.
Ia berkata bahwa ia menyesali keputusannya untuk tidak mengikuti program asuransi yang saya tawarkan pada saat sebelum semua hal tersebut terjadi. Jika ia membeli program asuransi tersebut ia tidak perlu membuka rumah makannya selama 24 jam dan menderita untuk melunasi hutangnya.
Ia mengatakan lagi bahwa Ia juga tidak berani membayangkan apa yang akan terjadi dengan keluarganya jika ia meninggal dalam operasi. bagaimana cara keluarganya harus melunasi hutang-hutangnya. Orang inilah yang mengatakan kepada saya bahwa ia tidak tertarik untuk membeli asuransi, hanya karena hal itu bertentangan dengan agamanya.
Ia berkata “Saya telah menerima informasi yang salah yang mengatakan bahwa asuransi jiwa bertentangan dengan agama saya. sekarang saya merasa bahwa justru dengan saya tidak membeli asuransi jiwa itulah bertentangan dengan agama saya, karena saya telah membuat keluarga saya menderita dan membuat istri saya terpaksa harus mengemis pada keluarganya untuk membiayai operasi saya. saya telah membuat dia susah”.
Jadi apapun alasan Anda …. Memiliki sebuah Polis Asuransi adalah Pilihan Cerdas.

Memang benar dan saya yakin Anda telah mengatakan hal sebenarnya, Anda sering dikejar oleh agen-agen asuransi, tapi disaat yang sama apakah bapak bapak sadar kalo kematian juga sedang mengejar Anda?, begitu kematian mendapatkan anda tidak akan ada lagi agen yang akan mengejar Anda, kan lebih baik saya (Agen Asuransi) yang mendapatkan bapak terlebih dahulu sebelum kematian yang mendapatkan Anda

Untuk menjadi nasabah Prudential anda bisa hubungi saya di 0857-7909-1955

TIPS MERANCANG DANA PENDIDIKAN ANAK



Sebagai orangtua, pastinya Anda ingin menyekolahkan putra - putri Anda ke sekolah yang terbaik. Akan tetapi Anda akan pusing dengan biaya pendidikan yang semakin mahal.

Ketika Anda sebagai orang tua tidak mempersiapkan Dana Pendidikan ini, pasti langkah yang paling mudah dilakukan  adalah pinjam sana-pinjam sini, atau bisa juga pergi ke pegadaian.

Bagaimana cara mengatur anggaran rumah tangga agar tujuan pendidikan anak tercapai tanpa mengganggu kebutuhan yang lainnya? 

Berikut ini 7 Wasiat merancang anggaran Dana Pendidikan Anak agar terwujud :
1. Persiapkan Anggaran Sedini Mungkin. Jangan menunda mempersiapkan dana pendidikan anak. Jika Anda baru mulai menabung saat anak sudah berusia 6 tahun, maka Anda harus mengejar jumlah nominal yang cukup besar dibandingkan dengan Anda sudah mempersiapkan anggaran sejak si anak berusia 1 tahun. Selain itu, pasangan muda yang baru memiliki momongan jelas memiliki jangka waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan dana pendidikan anak dibandingkan pasangan yang sudah mendekati masa pensiun.

2. Atur Jumlah Anggaran Pendidikan untuk masing-masing Anak dalam Pos yang Berbeda. Jika Anda memiliki anak lebih dari satu, maka sebaiknya anggaran pendidikan dipisah untuk masing-masing anak. Pilihannya bisa mengikuti Asuransi Pendidikan.
Kenapa Asuransi Pendidikan ? Karena untuk proteksi biaya pendidikan anak Anda dari risiko kematian orang tua atau ketidakmampuan orang tua mencari nafkah akibat cacat tetap total atau sakit kritis.

3. Realistis Dalam Merencanakan Anggaran. Hitung seberapa besar pendapatan Anda berdua dan coba bersikap realistis dalam merencanakan anggaran pendidikan anak. Rancang anggaran pendidikan yang sesuai dengan kemampuan Anda dan sesuaikan dengan kebutuhan Dana Pendidikan yang hendak dicapai.

4. Tentukan Prioritas. Jika kebutuhan hidup sangat banyak dan sulit untuk menyisihkan dana pendidikan anak, berarti ini saatnya Anda berdua harus mulai mengatur prioritas hidup. Coba kurangi beberapa pos pengeluaran yang tidak terlalu penting, seperti makan di restoran atau belanja pakaian baru atau jalan-jalan.

5. Alokasi Dana. Cukup sisihkan sebagian penghasilan Anda dan pasangan setiap bulannya sehingga target menabung atau membayar asuransi bisa tercapai tanpa harus banyak mengorbankan kebutuhan lainnya. Idealnya adalah menyisihkan minimal 10% dari penghasilan Anda berdua per bulan untuk ditabung.

6. Mintalah ilustrasi kepada Agen Asuransi Anda, sehingga Anda mengetahui berapa besar premi asuransi yang seharusnya Anda bayar agar anak Anda bisa meneruskan pendidikan di sekolah dengan kualitas yang Anda inginkan dan memperoleh semua manfaat yang Anda butuhkan.

7. Laksanakan poin ke-1 s/d poin ke-6 . Anda pasti akan memetik hasilnya kelak. DIJAMIN.
Segera Miliki Asuransi Pendidikan Anak. Karena Anak Anda begitu berharga bagi Keluarga Anda

Untuk menjadi nasabah Prudential anda bisa hubungi saya di 0857-7909-1955

Senin, 05 Agustus 2013

10,3 Juta Warga Miskin Terancam Tak Dapat Layanan Kesehatan


JAKARTA, KOMPAS.com — Meskipun Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) mulai efektif pada tanggal 1 Januari 2014 mendatang, sebanyak 10,3 juta penduduk miskin di Indonesia dipastikan tak bakal mendapat layanan dan jaminan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Hal itu disebabkan pemerintah hanya menyetujui jumlah penerima bantuan iuran (PBI) jaminan kesesehatan (Jamkes) untuk orang miskin dan tidak mampu sebesar 86,4 juta orang dengan nilai iuran Rp 19.225 per orang.

"Padahal, data orang miskin dari Tim Nasional Pendataan Penduduk untuk Kesehatan dan Dewan Jaminan Sosial Nasional (TNP2K dan DJSN), jumlah PBI mencapai 96,7 juta orang," ujar Sekretaris Jenderal Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) M Said Iqbal kepada harian Kompas, Senin (5/8/2013) di Jakarta.

Menurut dia, pada saat efektifnya UU SJSN justru terjadi ironisme.

"Sebab, pada saat itu, 10,3 juta orang miskin ini akan ditolak bila berobat ke rumah sakit. Ini berarti bahwa orang miskin dilarang sakit jika tidak ingin ditolak di rumah sakit," tambahnya.

Said menjelaskan, situasi ini akan berisiko terjadinya konflik di masyarakat karena tidak akan ada rakyat miskin yang mau dikategorikan masuk ke 10,3 juta orang yang ditolak masuk ke rumah sakit karena tidak mendapat Jamkes.

"Asal tahu saja, di UU SJSN dan BPJS, Jamkes diberikan untuk semua rakyat. Oleh karena itu, KAJS mendesak pemerintah pada tanggal 1 Januari mendatang harus membiayai Jamkes untuk seluruh orang miskin dan tidak mampu, termasuk buruh penerima upah minimum, yang jumlahnya ada 156 juta orang," paparnya.

Solusi agar warga miskin, termasuk buruh, mendapat layanan kesehatan, Said meminta iuran PBI diturunkan menjadi Rp 15.000 per orang sehingga dana PBI menjadi Rp 20,2 triliun bisa mencukupi, sebagaimana sudah disetujui Menteri Keuangan.

"Cara lain, integrasikan dana Jamkesda atau lewat APBD ke dana PBI (APBN). Dengan dua cara ini, seluruh warga miskin Indonesia, termasuk buruh dapat memperoleh Jamkes pada awal tahun depan," harapnya.

Editor : Ervan Hardoko 
Apakah slogan Orang Miskin Dilarang Sakit akan kembali ? Sudah siapkah jika anda tidak dilayani saat berobat ?

Pikirkan kesehatan anda, jaga jangan sampai sakit. Dan jaga resiko jika sampai tidak dilayani oleh petugas kesehatan.

Selasa, 30 Juli 2013

SAYA MALES KETEMU AGEN ASURANSI

Pagi ini Ada yang Sampaikan ke Saya "Saya Males ketemu agen asuransi, kerjanya cuma ngomongin mati aja.."

hehe... bener juga ya... kali ini saya benarkan deh...

tapi.... bentar dulu...

Bukankan Para Ustad, Para Pendeta, Tiap kotbah juga ngomongin MATI juga.... Bahkan mereka Nakut nakutin...

Ntar Kalau Mati banyak dosa Masuk neraka lo...

Di Neraka itu minumannya NANAH KITA SENDIRI...

Tubuh Kita dibakar terus tapi ndak mati-mati...

betul begitu kan?

Dan apakah mulai saat ini anda akan BERHENTI MENEMUI Meraka Para Ustad / Pendeta?

Teman.. Mereka berani ngomong setiap hari tentang kehidupan setelah kehidupan di dunia ini KARENA MEREKA YAKIN bahwa SURGA DAN NERAKA ITU BENAR-BENAR ADA dan MEREKA MERSA BERTANGGUNG JAWAB untuk menyadarkan semua Umatnya untuk mengikuti mereka...

Nah...

Begitu juga dengan Kami sebagai Agen Asuransi.... Kami TIDAK PERNAH AKAN BERHENTI untuk menyampaikan hal ini kepada seluruh calon client kami karena kami Yakin dengan apa yang kami sampaikan...

Kalaupun kami ketemu orang-orang yang sampai saat ini masih NEGATIF dengan Asuransi.., kamipun TIDAK AKAN MENYERAH, karena NYATANYA sampai saat ini NASABAH KAMI BERTAMBAH TERUS...

Ini BUKTI bahwa BANYAK ORANG YANG SEMAKIN SADAR AKAN PENTINGNYA SURANSI...

Kalau mau kita lihat sejenak...

Seorang Pemuka agama selalu mengingatkan tentang Surga dan Neraka, Pertanyaannya : Apakah Mereka para pemuka agama itu sudah pernah masuk Surga / Neraka? TENTU BELUM KAN...

Nah, Mereka yang belum pernah ngalami aja BISA YAKIN DENGAN YANG MEREKA SAMPAIKAN..

Kami sebagai agen asuransi BERANI SANGAT YAKIN membawakan misi kami karena KAMI SUDAH MEMILIKI BANYAK BUKTI..



1. Beberapa waktu yang lalu saya menerima laporan salah satu Nasabah kami Meninggal karena kecelakaan dan meninggal ditempat karena Tertindih Truk... Ia meninggalkan 1 istri dan 2 anak yang masih kecil . . .

INI BUKTI bahwa Kita tidak pernah menginginkan MATI MUDA, tapi kematian ITU PASTI DATANG...

2. Bulan lalu kami membayarkan Claim nasabah kami yang terkena Tumor... Dirawat dirumah sakit habis Puluhan Juta dan beliau begitu senangnya ketika Biaya-biayanya dibayarkan oleh ASURANSI tempat saya bernaung.

Dan masih banyak lagi bukti... SETIAP HARI ASURANSI tempat saya bernaung.Membayarkan CLAIM 9 Milyard.. Ya , ini claim 1 hari aja... ARTINYA... MUSIBAH ITU BISA DATANG SETIAP SAAT...

Lalu...

Bagaimana dengan anda?

Sudah siapkah jika kematian itu datang kapanpun? sudah kan anda berpikir tentang hal ini dan bagaimana keadaan Istri dan keluarga anda jika anda bernar-benar meninggalkan mereka?

Jika anda sakit, lalu dokter menyampaikan tagihan puluhan juta atau bahkan ratusan juta, SUDAH SIAPKAH DANA DI Rekening anda saat ini?

Teman...

Hidup cuma sekali... Kami memutuskan menjadi agen asuransi bukan karena kami tidak memiliki kemampuan untuk mengerjakan hal lainnya..

ini semua kami lakukan karena kami begitu paham akan misi kami untuk memastikan setiap keluarga memiliki masa depan yang indah...

dengan berasuransi... Kalaupun tidak pernah terjadi resiko... maka inilah harapan kami...

dan jika benar resiko itu tidak pernah datang, maka anda pun telah menyiapkan masa depan anda sejak dini...
  • Anda akan memiliki dana yang cukup untuk pendidikan anak-anak anda.
  • Anda akan memiliki dana untuk perjalan haji anda..
  • Anda akan memiliki dana untuk pensiun anda
  • dan tentunya, anda akan merasa tenang kalaupun suatu ketika musibah itu datang menghampiri kita...
Semoga curhatan saya ini bermanfaat dan jika anda ingin segera memiliki Polis Asuransi, Jangan ragu untuk menghubungi Agen ASURANSI disekitar anda.

CERITA TENTANG AGENT ASURANSI

Ada seorang bapak yg mempunyai 4 orang teman baik dgn profesi Dokter Spesialis, Kepala Cabang Bank (Banker), Agent Asuransi dan ustadz.

Suatu hari si bapak mngalami kecelakaan & di rawat di RS, setelah itu bapak tsb berpulang ke Rahmatullah.

Seminggu setelah kejadian itu, ke 4 temannya datang.

Dokter : Ibu, Saya turut berduka-cita atas kejadian ini, namun biaya rumah sakit selama masa perawatan harus tetap dibayar

Banker : Saya juga turut bersedih atas kejadian ini. Tetapi bu, hutang2 mendiang waktu masih ada, tetap harus dibayar.

Ustadz : Ibu, saya turut berduka atas meninggalnya Almarhum, saya hanya bisa mendo'akan semoga Almarhum mendapat berkah serta ampunan dari Allah SWT, AlFaatihah (teriring Do'a Arwah dan Haul Jamak).

Agent Asuransi : Ibu, Saya turut bersedih atas peristiwa ini & sudah menjadi kewajiban perusahaan saya untuk membayar biaya rumah sakit & memberikan uang pertanggungan untuk keluarga ibu. Seperti apa yg sudah mendiang percayakan kepada kami selama ini.

Apakah Anda masih mau menolak seorang Agent Asuransi ?

Kami hanya menjalankan tugas kami dgn sebagaimana mestinya. Saat ini, mungkin tidak banyak yg bisa kami kerjakan untuk Anda. Mungkin, saat ini, kami hanya merepotkan Anda, mengganggu Anda. Anda benci dengan kami karena kami selalu membahas meninggal, cacat, sakit, kecelakaan, bahkan mungkin sebagian dari Anda berpikiran bahwa kami seperti sedang nyumpahin Anda.

Akan tetapi, saat Anda membutuhkan, kami ada untuk Anda di barisan paling depan. Kami akan menjalankan tugas kami di saat Anda paling butuh bantuan.

Terima kasih, untuk kepercayaan Anda kepada kami. Kami akan selalu mengerjakan tugas kami untuk Anda dengan sebaik-baiknya.

Batu Ginjal Bisa Kambuh Lagi, Jika Lalai Periksa ke Dokter

Bagi yang pernah terkena penyakit batu ginjal atau saluran kemih disarankan rajin mengontrol kondisi kesehatannya ke dokter.

Penyakit batu ginjal bisa kambuh lagi jika penderita tidak rajin memeriksakan diri ke dokter. “Jika tidak rajin check-up, batu di saluran kemih kadang-kadang bisa timbul kembali meskipun sudah dilakukan tindakan pengangkatan," kata spesialis urologi UI, dr Ponco Birowo, dalam acara konferensi pers ‘Penatalaksanaan Batu Ginjal Tanduk Rusa dengan Luka Operasi Minimal di Jakarta, baru-baru ini.

Dalam satu tahun, sekitar 10 persen pasien batu ginjal bisa mengalami kekambuhan di saluran kemih. Menurut dr Ponco, ada beberapa faktor yang bisa memicu kekambuhan. Umumnya, kekambuhannya berasal dari salah satu faktor risiko dari pembentukan batu tersebut. Misalnya, dari pekerjaan. "Kalau ia sering terpapar panas seperti juru masak atau di bagian mesin dan jarang minum, maka ada kemungkinan penyakitnya kambuh," ujar dr Ponco.

Selain kurang minum, katanya, penyakit batu ginjal juga dipengaruhi jenis kelamin. Lelaki lebih berisiko kena batu ginjal dibanding perempuan. Jika Anda terkena batu ginjal, katanya, minum air mineral secukupnya sehingga bisa menghasilkan urin sebanyak dua liter perhari. "Perhatikan juga kualitas airnya. Kalau air tanah yang diminum mengandung kadar kalsium tinggi, Anda sebaiknya meminum air mineral," saran dr Ponco.

Faktor penyebab pembentukan batu itu bervariasi. Kepala Departemen Urologi RSCM Dr dr Nur Rasyid menambahkan, ada yang memang disebabkan asupan kalsium yang tinggi, tapi ada juga yang dipengaruhi penyerapannya. "Kalau asupannya sudah ditahan, tapi penyerapannya tetap tinggi, maka periksalah ke dokter spesialis. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan mulai dari sebulan sekali, lalu tiga bulan sekali, enam bulan sekali dan dilanjutkan rutin periksa setahun sekali," ujar Dr Nur Rasyid.

Pemeriksaan dimaksudkan untuk mengetahui, apakah ada batu di saluran kemih yang muncul lagi atau tidak. "Kalau tidak, lakukan pemeriksaan UltraSonoGrafi (USG) dan tes darah di laboratorium," katanya.

Jumat, 26 Juli 2013

Asuransi Apa Saja Yang Kita Perlu

Manusia berencana, namun Tuhan juga yang menentukan. Ungkapan ini sepertinya sudah lazim kita dengar dan mungkin juga sudah ada sejak zaman dahulu kala. Jika kita cermati, ungkapan ini sebetulnya mengandung satu pesan tersembunyi: hidup ini penuh dengan risiko. Apa saja? Banyak sekali, Bapak-Ibu. Dari risiko paling kecil, seperti tepeleset di kamar mandi, sampai risiko kehilangan harta benda, anggota tubuh, bahkan nyawa.

Pertanyaannya sekarang, apakah kita sebaiknya pasrah saja, atau justru melakukan persiapan terbaik untuk berjaga-jaga seandainya risiko itu tiba. Sebagai perencana keuangan, tentu saja saya menyarankan pilihan terakhir. Bukan maksud saya mengajak Anda untuk berpikir pesimis, tapi sebaliknya justru mengajak Anda berpikir jauh ke depan. Ada banyak tujuan di depan sana yang masih ingin Anda capai. Karena itu, dalam mencapai tujuan-tujuan tadi, seyogianya Anda juga mempersiapkan diri menghadapi sejumlah risiko yang mungkin saja terjadi.

Salah satu antisipasi risiko yang bisa Anda lakukan adalah dengan mengambil sejumlah asuransi. Berikut ini saya akan memberitahukan berbagai risiko yang mungkin terjadi pada Anda, dan asuransi untuk mengantisipasinya.
1. Kematian
Risiko kematian bisa terjadi kapan saja tanpa terduga. Bila yang meninggal adalah sebatang kara, tentu tak terlalu masalah. Repotnya kalau yang meninggal itu masih punya tanggungan anak-anak atau anggota keluarga lain. Bagaimana jadinya nasib mereka? Dari mana mereka bisa makan dan membayar uang sekolah?
image
Bila Anda saat ini mempunyai orang lain yang hidupnya Anda tanggung, tentunya pengambilan asuransi jiwa patut dipertimbangkan. Bila ada asuransi jiwa, maka orang yang Anda tinggalkan akan mendapatkan sejumlah uang pertanggungan yang bisa dia pakai untuk membiayai hidupnya. Jadi, ada pihak ketiga yang akan "menjaga" orang yang Anda tinggalkan.

Ada banyak perusahaan asuransi yang memberikan layanan ini. Semuanya berusaha memberikan layanan terbaik dengan berbagai bujukan lainnya. Anda tak perlu buru-buru menutup diri atau memilih. Gunakan waktu Anda untuk menyeleksi perusahaan mana yang memberikan tawaran dan pelayanan terbaik.

2. Kecelakaan
Di mana pun Anda berada, risiko kecelakaan pasti akan tetap saja ada. Anda naik pesawat, kereta api, kapal laut, peluang sekecil apa pun selalu ada. Bahkan ada kejadian orang sedang berjalan di lapangan terbuka tiba-tiba kejatuhan pesawat terbang. Pernah pula ada bus nyelonong menabrak rumah dan mencelakai penghuninya yang sedang tidur.

Apa yang terjadi kalau Anda mengalami kecelakaan? Anda biasanya akan dibawa ke rumah sakit. Anda juga akan menginap kalau luka-luka Anda perlu perawatan cukup lama. Akibat terburuk, Anda cacat. Bisa jadi salah satu organ atau anggota tubuh Anda tidak berfungsi. Akibatnya, Anda tidak bisa lagi bekerja dan mendapatkan penghasilan.

Karenanya, Bapak-Ibu, untuk mengantisipasi risiko ini ambil saja asuransi kecelakaan. Asuransi kecelakaan memberikan uang pertanggungan bila Anda mengalami kecelakaan sehingga harus dirawat inap di RS, mengalami cacat, atau bahkan kematian. Sama seperti asuransi kematian, ada banyak perusahaan yang menawarkan asuransi kecelakaan. Umumnya mereka memberikan premi yang terjangkau.

3. Sakit
Sakit itu mahal. Kalau Anda sakit, paling tidak Anda harus pergi ke dokter sehingga ada biaya konsultasi yang harus Anda bayar. Belum lagi obat dan kalau dirawat inap di RS. Iya kalau uangnya ada. Kalau tidak? Beberapa RS saja sekarang meminta uang muka sebelum Anda masuk dirawat. Belum lagi kalau Anda harus dioperasi.

Untuk berjaga-jaga dari situasi ini, Anda bisa mengambil asuransi kesehatan. Dibanding beberapa tahun lalu, sekarang sudah makin banyak perusahaan asuransi menjual produk ini. Ada produk yang memberikan penggantian RS saja, atau penggantian RS plus penggantian rawat jalan, plus obat juga. Sekarang, tinggal Anda saja yang menentukan pilihan paling sesuai dengan kebutuhan Anda.

4. Musibah atas Rumah
Belakangan ini kita sering menyaksikan berita terjadinya kebakaran. Baik itu pasar, kantor, maupun pemukiman. Nah, kalau musibah itu menimpa rumah yang Anda tempati sekarang, bayangkan apa yang akan terjadi. Repotnya, tidak semua orang memiliki cukup uang untuk membangun kembali rumahnya yang terkena musibah, sehingga banyak yang akhirnya harus menumpang di rumah saudara, atau lebih apes lagi di tenda-tenda darurat. Untuk jenis musibah macam ini juga tersedia asuransinya. Biasanya dengan harga cukup terjangkau.

5. Musibah atas Kendaraan
Anda punya mobil atau sepeda motor? Kendaraan Anda juga memiliki kemungkinan mengalami kecelakaan. Sekarang ini saja kalau menyetir, hampir bisa dipastikan ada saja kendaraan lain memepet-mepetkan kendaraannya ke kendaraan saya. Dan itu terjadi hampir setiap hari, terutama di kota-kota besar. Bahkan sudah mengemudi dengan sangat hati-hati pun masih bisa jadi korban akibat ulah pengemudi lain yang tak kenal aturan.

Bila risiko terjadi kecelakaan memang cukup besar, tak ada salahnya mengambil asuransi kendaraan. Terlebih lagi bila kendaraan itu menunjang Anda dalam mencari nafkah. Bila Anda asuransikan, saat terjadi kerusakan maka perusahaan asuransi-lah yang akan menanggungnya.

Kesimpulannya, ada berbagai asuransi yang Anda prioritaskan. Selanjutnya Anda bisa menentukan, apakah perlu mengambil beberapa saja atau memang memerlukan semuanya. Andalah yang tahu persis kondisi diri Anda. Selamat berasuransi.

Mengeluarkan Uang dengan Bijak, atau Menabung dengan Bijak?



Kalau ada pertanyaan,

” Mana yang lebih baik; mengeluarkan uang dengan bijak, atau menabung dengan bijak?”

Jawaban saya adalah: mengeluarkan uang dengan bijak itu lebih baik.

Kalau Anda pernah membaca artikel yang saya tulis beberapa waktu yang lalu, jawaban tersebut kedengarannya bertolak belakang. Waktu itu, saya menulis tentang mengapa menabung adalah suatu hal yang menguntungkan. Mungkin Anda berpikir bahwa saya plin plan :)

Sebenarnya, artikel ini tidak bertolak belakang kok.

Dalam artikel terdahulu yang telah saya singgung tadi, diungkapkan bahwa menabung bisa melindungi diri dari kerugian finansial, salah satu caranya dengan membangun bisnis baru. Jadi, uang yang ditabung akan menjadi lebih menguntungkan jika dikeluarkan lagi untuk berinvestasi, tidak melulu disimpan begitu saja.

Sebagai contoh, dalam buku You Were Born Rich tulisan Bob Proctor, ada satu kisah menarik tentang konsep menyimpan dan mengatur uang.

Diceritakan, ketika Bob masih kecil, ada seorang lelaki tua yang tinggal di dekat rumahnya, dan pria itu bernama Pak Chapman. Pekerjaan Pak Chapman waktu itu hanyalah pemungut sampah, jadi sepertinya mustahil kalau ia bisa punya banyak uang.

Pak Chapman hanya tinggal seorang diri, tak ada orang lain di rumahnya. Karena itu, ketika ia telah meninggal, polisi pun masuk ke dalam rumahnya untuk mengumpulkan barang-barang miliknya.

Namun, tak disangka dan tak dinyana, ternyata para polisi menemukan uang bernilai $100,000 (seratus ribu dolar) yang tersimpan dalam kotak Pak Chapman, seorang lelaki tua yang pekerjaannya hanya memungut sampah! Wow, waktu itu pasti nilainya sangat besar.....

Peristiwa itu pun langsung menjadi berita di koran Toronto Daily Star.

Apa pesan di balik cerita ini?

Uang harus dibelanjakan, karena uang harus terus bersirkulasi atau berputar. Tak ada gunanya Pak Chapman menyimpan ratusan ribu dolar, jika pada kenyataannya ia tetap hidup miskin dan sengsara.

Sirkulasi yang baik tentunya bukan asal membelanjakan uang untuk hal-hal yang konsumtif, melainkan sirkulasi yang bisa menambah jumlah uang yang telah ada. Dengan kata lain, uang harus dikeluarkan dengan bijak.

Jadi; menabung Rp 200.000 dalam celengan sapi, celengan babi, atau celengan semar dengan bijak tanpa mendapat bunga, atau mengeluarkan Rp 200.000 dengan bijak untuk investasi yang bisa menambah pemasukan?

Dalam salah satu bukunya, Robert Kiyosaki mengatakan bahwa orang yang mengeluarkan uang dengan bijaksana akan lebih makmur daripada orang yang menabung dengan bijaksana.

But,it’s up to you anyway.

12 Tips dan Trik Jitu Menabung


Kalau ada pertanyaan,
Orang selalu mencoba untuk menabung, terutama jika kondisi ekonomi sedang memburuk. Apapun alasan Anda menabung, Anda akan menemukan berbagai tips dan trik yang bisa Anda terapkan. Menabung itu sebenarnya tidak sulit, dan Anda hanya perlu sedikit kreatif untuk mempelajari cara-cara apa saja yang bisa Anda terapkan untuk menabung.

Ada banyak sekali cara yang bisa Anda lakukan untuk menabung. Meski beberapa cara nampaknya hanya bisa membuat Anda menyisihkan sedikit uang, namun ketika Anda terus menerus melakukannya, maka pada akhirnya Anda akan melihat betapa banyak uang yang telah Anda tabung. Perlu Anda ingat, bahwa menabung bukan hanya menyisihkan uang. Menabung adalah sesuatu yang Anda temui dalam kehidupan sehari-hari Anda. Menabung adalah bagaimana cara Anda hidup dan bagaimana Anda memilih berbagai kemungkinan yang ada dalam hidup.

Pernahkah Anda mendengar ungkapan, “Rome wasn’t built in a day” ?

Ya, kota Roma memang tidak selesai dibangun dalam satu hari saja, dan begitu pula rekening bank Anda.

Yakinlah dalam diri Anda bahwa tak ada kata terlambat untuk menabung, berapapun usia Anda saat ini. Aturlah pikiran Anda, dan yakinlah bahwa saat ini juga adalah waktu untuk mulai membangun masa depan.

OK, langsung saja kita menuju tips-tips menabung!

1. Gunakan Kembali

Ketika Anda berbelanja, carilah barang-barang yang bisa Anda gunakan kembali. Contoh sederhananya adalah baterai yang bisa Anda charge ulang, bukan baterai sekali pakai. Harga awalnya memang lebih mahal daripada baterai biasa, namun seiring waktu berjalan pasti Anda akan merasakan manfaatnya.

2. Rencana Keuangan

Semua orang seharusnya memiliki rencana keuangan. Salah satu cara terbaik untuk bisa menabung adalah dengan mencatat pengeluaran Anda. Pada umumnya, ketika seseorang tidak tahu ke mana saja perginya uang mereka, maka ketika mereka melihat catatan pengeluaran di atas kertas, mereka akan terkejut dan segera mengubah kebiasaan buruk mereka.

3. Senangkan Diri Sendiri

Sisihkan dana untuk kesenangan Anda sendiri, jangan sampai Anda lupa pada diri sendir! Meski budget Anda rendah, Anda tidak boleh lupa untuk memberi diri Anda sendiri kesenangan, seperti misalnya membeli baju baru atau pergi makan makanan favorit Anda di restoran. Jangan biarkan diri Anda terkekang oleh pola pikir kelangkaan. Ingat hukum keberlimpahan, “The Law of Abundance”: dunia ini berlimpah akan kenikmatan Allah, termasuk uang. Anda hanya perlu mengendalikan bagaimana Anda menggunakannya.

Kalau Anda berpikir langka, maka justru itulah yang akan menjadi kenyataan.

4. Asuransi

Carilah perusahaan asuransi yang bagus. Asuransi bisa Anda gunakan untuk mengalihkan risiko keuangan Anda, namun Anda perlu mempertimbangkan apakah Anda memerlukan asuransi atau tidak. Tentang cara-cara memilih perusahaan asuransi, keuntungan dan kerugian asuransi, serta untuk menentukan apakah Anda memerlukannya atau tidak.

5. Ubah Kebiasaan Lama

Luangkanlah waktu untuk mencari tahu apa sebenarnya yang memicu pengeluaran Anda. Ketika Anda depresi, stres, sedih, senang, atau apapun itu, apakah Anda mengeluarkan uang lebih banyak? Ketika Anda telah mengetahui apa pemicunya, maka Anda bisa belajar mengendalikannya. Contohnya, jika Anda baru di PHK dari pekerjaan, meski dana yang Anda miliki sedikit, mungkin Anda punya “kebutuhan” yang kuat untuk mengeluarkan uang. Kemudian, mungkin Anda memperhatikan bahwa ketika Anda bosan, Anda akan pergi berbelanja. Nah, dengan mengetahui apa penyebabnya, maka Anda bisa mengganti cara Anda mengatasi kebosanan, rasa sedih, atau pemicu lainnya. Carilah cara lain yang lebih bermanfaat.

6. Hindari Godaan

Jika Anda punya suatu kelemahan, menjauhlah. Misalnya jika Anda mudah tergoda ketika melihat sepatu, maka jangan berhenti di toko sepatu ketika dalam perjalanan. Menghindari godaan memang sulit, tapi menabung uang juga penting. Ketika Anda ingin memenuhi dorongan dari godaan tadi, Anda bisa menggunakan dana khusus yang telah Anda simpan untuk kepentingan kesenangan Anda (tips nomor 3).

7. Waktu yang Tepat untuk Berbelanja

Penelitian telah membuktikan bahwa ketika Anda berbelanja di saat Anda lapar, depresi, sedih, dan lelah, maka Anda akan mengeluarkan lebih banyak uang. Sebelum Anda pergi berbelanja, makanlah sesuatu supaya nanti tidak lapar ketika Anda berkeliling mal atau pasar. Jika Anda sedang sebal atau sedih, tenangkan diri dahulu sebelum Anda bergi berbelanja. Mungkin kedengarannya lucu, tapi dengan pikiran yang bersih, maka kegiatan berbelanja Anda juga akan menjadi lebih efektif :)

8. Buat Kado Anda Sendiri

Ketika ada teman atau keluarga yang berulang tahun, coba buat hadiah atau kado Anda sendiri. Hadiah yang dibuat oleh tangan sendiri datangnya dari hati..hehe. Contohnya misalnya saja ketika Anda sedang dimabuk asmara; kalau Anda pandai menyanyi dan membuat lagu, maka Anda bisa membuat lagu tentang orang yang Anda sayangi itu, menyanyikannya sendiri, dan merekamnya dalam CD untuk Anda hadiahkan. Tapi, pastikan suara Anda memang benar-benar bagus :) Atau bisa juga Anda membuatkan album foto sendiri. Kemungkinannya banyak, Anda hanya perlu sedikit kreativitas.

9. Iri dan Saingan itu Tidak Perlu

Anda tak perlu bersaing dengan siapapun. Persaingan memang bagian dari hidup, namun ada ada yang dinamakan persaingan sehat dan tidak sehat. Apa yang di maksud di sini adalah persaingan tidak sehat, yaitu misalnya jika tetangga Anda membeli mobil mewah baru, maka Anda tak perlu iri dan bersaing dengan membeli mobil yang lebih bagus, padahal Anda belum mampu membelinya. Bersyukur dan berbanggalah akan apa yang telah Anda miliki.

Kalau ada tetangga Anda yang membeli mobil mewah baru, lakukanlah seperti apa yang dia lakukan, tapi Anda tak bisa membuat orang lain percaya bahwa Anda sekaya dia.

Sikap iri adalah sikap menuju kemiskinan hati maupun harta, dan Anda tak bisa menjadi kaya dengan menempuh jalan menuju kemiskinan.


10. Hati-Hati dengan Pujian

jika Anda sedang berbelanja lalu mencoba pakaian yang akan Anda beli, maka sering kali Anda akan mendengar pujian dari si penjual. Jangan langsung membeli ketika ia mengatakan baju itu bagus dan cocok bagi Anda. Saya tidak mengatakan bahwa semua penjual baju itu bohong, lho....tapi Anda perlu tahu apa sebenarnya keinginan Anda. Anda juga perlu tahu berapa harga yang bisa Anda bayar. Taatlah pada peraturan Anda sendiri, bukan si penjual baju atau orang lain.

11. Cek Barang yang Akan Anda Buang

Suatu ketika, ada seorang ibu yang menyuruh anak perempuannya membersihkan kamar. Karena penurut, anaknya lalu mengambil tas plastik besar, dan mengisinya dengan barang-barang yang tidak ia perlukan. Karena penasaran, sang ibu kemudian memeriksa apa saja yang ada di dalam kantung itu. Ia lalu terkejut karena menemukan bingkai foto, roll rambut, baju yang masih pantas pakai, dan barang-barang bagus lainnya. Sang anak ternyata tidak menyadari bahwa hal yang menurutnya tidak berguna, adalah berguna bagi orang lain. Setelah berbicara pada putrinya, sang ibu kemudian menyumbangkan pakaian pantas pakai putrinya ke sebuah panti asuhan, dan menggunakan barang lain yang memang masih bisa digunakan.

12. Jangan Abaikan Produk Bagus

Kepercayaan yang salah dalam menabung adalah, Anda harus membeli barang yang murah dengan kualitas rendah agar bisa berhemat. Itu salah. Barang yang murah dan berkualitas rendah justru akan menguras kantong Anda. Untuk mengatasi hal ini, Anda bisa mengikuti saran David J. Schwartz, pengarang buku best-seller ”The magic of Thinking Big”: bayarlah dua kali lebih banyak dan belilah setengahnya.

Misalnya saja, Anda biasa membeli dua pasang sepatu seharga Rp 100.000,00 karena ingin berhemat. Sebagai gantinya, Anda bisa membeli satu pasang sepatu seharga Rp 200.000,00 dengan kualitas yang lebih baik

Rencana Keuangan Bisa Menyelamatkan Anda

Melakukan manajemen keuangan atau rencana keuangan tidak hanya akan menyelamatkan kondisi keuangan Anda sendiri, namun juga bisa menjadi suatu “obat” bagi Anda. Bagaimana bisa?

1. Rencana keuangan bisa Anda gunakan sebagai alat analisis, dan juga peta keuangan.

Dengan memiliki rencana keuangan, maka Anda akan tahu apakah Anda sudah mengarah pada jalan yang benar secara finansial.

Anda mungkin punya tujuan dan mimpi, tapi jika Anda tidak membuat suatu “peta” untuk mewujudkannya, maka perjalanan Anda akan menjadi tak terarah. Dengan membuat “peta” berupa rencana keuangan, Anda tidak hanya akan memiliki suatu “penunjuk jalan finansial”, tapi Anda juga akan bisa mengukur kemajuan yang Anda buat, tentunya kemajuan secara keuangan.
Itu kalau Anda sendiri.

Bagaimana jika sebuah negara atau perusahaan besar yang tidak memiliki rencana keuangan? Bisakah Anda membayangkannya?

2. Rencana keuangan bisa membuat Anda menjadi majikan untuk uang.

Melakukan manajemen keuangan, mengatur dan merencanakan keuangan Anda, akan bisa membuat Anda selalu mengendalikan uang, bukannya dikendalikan oleh uang. Menjadi bos atau majikan tentu lebih enak daripada menjadi buruh, bukan..hehe

3. Rencana keuangan adalah cermin dari kondisi keuangan Anda yang sesungguhnya.

Ketika Anda membuat suatu rencana keuangan, Anda akan mengetahui apakah Anda sudah hidup dalam batas keuangan Anda atau tidak.

Sebelum kartu kredit banyak digunakan seperti sekarang, Anda bisa mengukur apakah Anda tidak melebihi batas kemampuan keuangan, karena Anda masih bisa melihat uang yang terisa. Tapi dengan kartu kredit, Anda bisa tidak sadar jika uang yang Anda keluarkan ternyata berlebihan. Karena itu, membuat rencana keuangan bisa menjadi solusinya.

4. Rencana keuangan akan membantu Anda mewujudkan rencana Anda untuk menabung dan berinvestasi.

Kalau sebelumnya Anda hanya punya bayangan, angan-angan, atau mimpi untuk menginvestasikan uang, maka dengan membuat rencana keuangan, jalan Anda untuk mewujudkannya akan menjadi lebih mudah. Bahkan, jika kita telah membuat perencanaan, maka kemungkinan besar kita juga akan bisa menjadi lebih baik lagi, dengan mencapai tujuan lain yang justru tidak kita rencanakan.

5. Menjalankan apa yang sudah direncanakan membantu Anda menyisihkan uang
Dengan begini, Anda bisa memiliki uang yang bisa Anda gunakan untuk hal-hal yang benar-benar berguna, bukannya membuang-buangnya untuk hal-hal yang bahkan Anda sendiri tidak ingat untuk apa.

Ini bukan berarti “live below your means”, atau mencoba hidup di bawah batas keuangan dengan “mengorbankan” hal-hal yang ingin Anda beli. Cara yang lebih baik memang bukan “live below your means”, tapi “expand your means”, atau memperbanyak uang yang masuk. Namun, membeli hal-hal yang tidak memiliki manfaat sama saja dengan boros, dan itu harus dihindari, seperti kutipan Al-Quran yang menyebutkan bahwa..

“Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.”
(Al-Israa’ 27)

6. Rencana keuangan membuat Anda tau di mana Anda menghabiskan terlalu banyak uang, sehingga Anda bisa memfokuskan kembali untuk mewujudkan tujuan Anda yang sesungguhnya. Anda juga bisa keluar dari jeratan hutang buruk, yaitu hutang untuk hal-hal konsumtif atau yang menurun nilainya

7. Rencana keuangan membantu Anda tidur lebih nyenyak setiap harinya, karena Anda tidak perlu terbangun karena khawatir akan bagaimana Anda bisa memenuhi kebutuhan besok. Jadi, membuat rencana keuangan bisa menjadi "obat tidur" yang bagus

Bagaimanapun, meski 7 alasan di atas kedengarannya bagus, orang masih enggan untuk membuat perencanaan keuangan.

Pentingnya Pengetahuan Finansial

Baik orang kaya atau miskin, pandai atau bodoh, tua atau muda, semua memiliki persamaan kalau sudah sampai pada urusan uang.

Ya, kita semua menggunakan uang. Jumlah uang yang dimiliki dan bagaimana cara kita menggunakan uang memang berbeda satu sama lain. Namun, yang pasti di dunia ini kita semua memerlukan uang, kecuali kalau Anda hidup bersembunyi dan bertapa terus menerus di sebuah gua keramat.... :)

Jadi, apa tanda dari hal tersebut?

Ini menunjukkan bahwa kita semua perlu memiliki pengetahuan finansial yang baik.

Dalam sebuah riset oleh Organisation for Economic Co-operation and Development(2005) yang diberi judul “Increasing Financial Literacy”, disebutkan bahwa pendidikan atau pengetahuan finansial menjadi semakin dibutuhkan di antaranya karena:

1. Orang sekarang dihadapkan dengan instrumen finansial yang semakin kompleks, dengan berbagai keunggulan dan kelemahannya masing-masing.
2. Adanya generasi baby boom (orang yang lahir setelah perang dunia II di Amerika), dan juga meningkatnya harapan hidup
3. Rendahnya tingkat “melek finansial” masyarakat

Dalam riset tersebut, dinyatakan bahwa pendidikan finansial itu penting tidak hanya bagi kepentingan individu saja. Pendidikan finansial tidak hanya mampu membuat Anda menggunakan uang dengan bijak, namun juga dapat memberi manfaat pada ekonomi.

Jadi, konsumen yang memiliki pendidikan finansial bagus akan mampu menggunakan uang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan, sehingga ini akan mendorong para produsen untuk membuat produk atau jasa yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka.

Bahkan, sebuah penelitian di Australia pernah mengungkapkan bahwa peningkatan pendidikan finansial pada 10% populasi akan berpotensi meningkatkan ekonomi Australia sebesar 6 miliar dollar Australia per tahun dengan cara membuka 16.000 lapangan kerja baru.

Itu semua bisa terjadi karena orang sudah semakin sadar akan pentingnya mengatur keuangan dan bagaimana memanfaatkannya untuk masa depan. Karena itulah, seharusnya anak-anak sekolah sudah dibekali dengan pendidikan finansial, agar nantinya mereka bisa punya kontrol atas uang yang mereka miliki.

Menurut Annamaria Lusardi, professor di Dartmouth College, seperti dikutip dari USnews.com, mengatakan bahwa orang-orang yang mengetahui dasar prinsip keuangan akan memiliki rencana pensiun yang lebih baik, memiliki kekayaan lebih besar, dan bisa menghindari hutang (untuk barang konsumtif) dengan lebih baik.

Di luar negeri sendiri, pendidikan finansial sudah diajarkan di sekolah-sekolah, namun hal tersebut ternyata belum cukup. Sama seperti kebanyakan pelajaran lain di sekolah, pendidikan finansial ini pada umumnya masih kurang efektif karena sistem mengajar di sekolah yang kurang aplikatif.

Menurut Robert Kiyosaki, pendidikan bisa dimulai dari kata-kata. Pada dasarnya ini sama dengan prinsip-prinsip yang sudah ada, yaitu “Anda adalah apa yang Anda pikirkan”. Sebab, kata-kata itu sendiri tentunya bertujuan untuk “memberi makan” pikiran kita dengan hal yang positif, ataupun negatif.

Memulai pendidikan finansial dengan kata-kata misalnya bisa dilakukan dengan menggunakan “bahasa orang kaya”, seperti istilah aset dan liabilitas. Namun, tentunya kata-kata saja belum cukup, karena itu hanyalah suatu bagian dari sebuah proses.

Selain dipelajari di sekolah, pendidikan finansial sendiri bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain seperti dengan mengikuti seminar, membaca buku / eBook finansial (salah satu yang saya sarankan ada di asetinternet.com), mengunjungi situs-situs finansial (seperti finance.yahoo.com), dan tentunya dengan mempraktikkan langsung apa yang telah kita ketahui.


“Pendidikan finansial punya kekuatan untuk mengubah dunia”
- Robert Kiyosaki-

Mari Menghitung Kebutuhan Asuransi Jiwa Anda

Melanjutkan tulisan kami sebelumnya, maka pada tulisan kali ini kami akan berbagi kiat bagaimana menghitung besaran uang pertanggungan (UP) yang idealnya Anda persiapkan. Asuransi Jiwa adalah salah satu bentuk proteksi wajib yang dimiliki oleh seseorang terutama kepala keluarga yang menjadi tulang punggung utama pencari nafkah bagi
keluarganya. Bila Anda termasuk hal demikian, maka Anda wajib diasuransikan! Mengapa? Karena tentu saja untuk menyiapkan diri Anda dan keluarga Anda bila nasib membawa Anda pada kondisi terburuk yaitu meninggal. Dalam artian Anda sebagai tulang punggung nafkah keluarga meninggal di saat istri dan anak-anak Anda masih dalam tanggungan Anda. Sehingga bila Anda meninggal maka suramlah kondisi keuangan dan pencari nafkah anak istri Anda. Bayangkan bagaimana masa depan finansial keluarga Anda kelak, jatuh ke jurang kemiskinan adalah suatu hal yang semakin nyata bagi keluarga yang Anda tinggalkan.
Nah, kalau demikian selanjutnya bagaimana cara kita menentukan uang pertanggungannya? Kita lihat kembali manfaat dan tujuan adanya Uang Pertanggungan adalah sebenarnya sebagai “peninggalan” atau bentuk tanggung jawab Anda untuk keluarga yang ditinggalkan. Dengan maksud agar mereka tetap dapat bisa “dinafkahi” oleh “peninggalan” Anda tersebut melalui Uang Pertanggungan dalam jangka waktu tertentu, yang paling tidak sampai dirasa mereka yang ditinggalkan sudah mampu mandiri mencari nafkah.

Dalam kondisi ini beberapa pakar keuangan merekomendasikan paling tidak uang pertanggungan tersebut mampu menafkahi keluarga Anda selama 10 tahun ke depan. Jadi misalnya rata-rata pengeluaran bulanan keluarga Anda misalnya adalah Rp. 3.000.000 maka paling tidak Uang Pertanggungan asuransi jiwa yang Anda butuhkan adalah sebesar Rp. 360.000.000.

Bagi Anda yang tidak mau repot mengkalkulasi manual, maka dapat menggunakan software MyFamily Accounting. Di aplikasi ini selain dapat mengkalkulasi Asuransi Jiwa juga dapat mengkalkulasi kebutuhan dana Pensiun dan Pendidikan Anak. Semua serba otomatis dan ada ilustrasi berupa grafik yang menarik.

Nah, setelah mendapatkan jumlah kebutuhan Uang Pertanggungan selanjutnya Anda tinggal menseleksi kemudian memilih salah satu dari produk-produk asuransi jiwa yang ada. Dari banyak pilihan yang tersedia Anda akan dapat memilih mana yang lebih tepat buat kebutuhan Anda beserta uang premi asuransi nya. Selamat menghitung dan memilih asuransi jiwa

Asuransi yang Wajib Dimiliki Keluarga



Hidup memang tidak selamanya mulus seperti yang direncanakan. Di tengah jalan kehidupan keluarga, peluang terjadinya resiko-resiko yang tidak diinginkan dan tidak disangka-sangka. Dampak dari resiko tersebut tidak hanya berupa psikologis namun juga bisa berdampak pada kemerosotan finansial keluarga dalam jangka panjang. Bahkan tidak sedikit dampak dari resiko tersebut menjadi pangkal menuju jurang kemiskinan sebuah keluarga.

Resiko-resiko yang suatu saat bisa terjadi tersebut sebenarnya bisa kita antisipasi atau bisa diminimalkan dampaknya. Dengan kata lain dengan mengikuti pepatah “sedia payung sebelum hujan”. Adapun salah satu alat untuk mengantisipasi dampaknya adalah dengan mengambil asuransi. Pada hakikatnya Asuransi memang digunakan dan bermanfaat sebagai antisipasi terjadinya resiko-resiko yang tidak kita inginkan. Sehingga dengan memiliki asuransi berarti kita sudah mempersiapkan “payung” bila terjadinya “hujan” resiko.

Apa saja sih asuransi yang wajib atau sangat perlu dimiliki oleh sebuah keluarga? Mari kita bahas satu per satu.

1. Asuransi Kematian.
Kematian adalah sesuatu yang pasti, hanya saja kita tidak pernah tahu kapan hal itu akan terjadi. Coba bayangkan bila seorang kepala keluarga yang menjadi satu-satunya sandaran pencari nafkah keluarga bagi istri dan anak-anaknya meninggal. Dampaknya akan sangat terasa bagi keluarga yang ditinggalkan. Mulai dari pemenuhan kebutuhan sehari-hari, biaya sekolah anak-anak, dan kebutuhan pokok lainnya. Terutama adalah masa depan anak-anak yang bisa menjadi suram. Oleh karena itu memiliki asuransi kematian bagi seorang kepala keluarga atau yang menjadi tumpuan mencari nafkah sudah sangat mutlak. Adapun strategi, perhitungan dan hal-hal teknik memiliki produk asuransi kematian beserta uang pertanggungannya akan kami bahas di posting selanjutnya.

2. Asuransi Kecelakaan.
Musibah kecelakaan juga sesuatu hal yang terkadang disebabkan oleh di luar kuasa/kendali kita. Sedang berkendara dengan baik tiba-tiba ditabrak atau diserempet hingga menyebabkan patah tulang, gegar otak atau bahkan cacat tubuh tetap. Sedang bekerja di lapangan, terjadi musibah kerja hingga membuat cacat, dan kejadian lainnya yang disebabkan kelalaian/kecerobohan kita sendiri. Kalau sudah begini, tentu saja sebagai kepala keluarga sudah tidak bisa produktif menafkahi keluarga. Sehingga sumber penghasilan keluarga yang bersandar penuh pada kepala keluarga akan berkurang drastis hingga berhenti sama sekali. Untuk itulah asuransi untuk mengantisipasi resiko kecelakaan ini sudah semestinya dimiliki oleh seorang kepala keluarga. Karena dampaknya hampir sama dengan resiko kematian, sehingga dengan menyiapkan asuransi kecelakaan ini berarti kita sudah menyiapkan “payung” penting untuk menghadapi salah satu resiko terbesar dalam hidup sebagai kepala keluarga.

3.Asuransi Kesehatan.
Setiap orang pasti pernah merasakan sakit, mulai dari sakit paling ringan sejenis flu hingga paling berat dan parah seperti stroke, jantung dan yang mematikan lainnya. Bayangkan bila kita tiba-tiba terserang salah satu penyakit yang mematikan hingga membuat kita tidak berdaya dalam jangka waktu lama. Sudah pasti dampaknya akan sama saja dengan kecelakaan bahkan kematian seperti yang diuraikan di atas. Bahkan lebih parah lagi kondisi tersebut akan semakin memperparah beban finansial keluarga karena ongkos ongkos perawatan sehari-hari yang kita tahu semakan lama semakin mahal. Untuk itu perlindungan asuransi untuk kesehatan ini bagi para kepala keluarga sumber pencari nafkah perlu juga dimiliki.

6 Langkah Menuju Dana Pensiun


Kalau ada pertanyaan,
Tahukah Anda? Usia produktif justru usia terbaik untuk menyiapkan dana pensiun.

Barangkali, mereka yang berusia 20 sampai 30 tahun tidak pernah memikirkan untuk mempersiapkan masa pensiun mereka dengan baik. Mereka beranggapan, pensiun adalah urusan orang-orang usia 45-60 tahun. Apalagi, jika mereka adalah pegawai negeri sipil, yang notabene mendapat pensiun dari negara.

Padahal, usia 20-30 tahun merupakan saat paling tepat mempersiapkan masa pensiun karena berada pada masa keemasan dalam karier, tanggungan hidup masih sedikit, badan masih sehat, sehingga bisa menabung sedikit demi sedikit untuk mempersiapkan ”House of Wealth”. Berikut strategi dan langkah-langkah menyiapkan dana pensiun, seperti disampaikan Fauziah Arsiyanti, SE, MM, ChFC., Independent Financial Planner dari First Principal Financial PTE.LTD Singapore .

1 Tetapkan Tujuan dan Impian

Persiapan paling pertama menghadapi masa pensiun adalah ”knowing yourself .” Apa impian Anda, apakah membangun bisnis sendiri, dan sebagainya? Bayangkan impian itu baik-baik, sehingga jelas tergambar dalam benak Anda. Yakini bahwa ”it will come true.” Impian yang diyakini dengan benar-benar akan memotivasi kita untuk mencapainya.

2 Kenali Karakteristik Diri

Langkah berikutnya adalah mengenali karakteristik diri sendiri. Ada beberapa kategori dasar investor, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Tipe konservatif adalah investor yang tidak ingin kehilangan uang pokoknya sama sekali. Untuk itu, ia bersedia “berkorban” untuk mendapatkan return (hasil) yang kecil sekali asal dananya aman. Jenis investasi yang cocok untuk investor konservatif juga sangat terbatas, misalnya, tabungan dan deposito.

Tipe moderat bersedia mengambil sedikit risiko asal mendapatkan return yang lumayan pada jangka waktu menengah. Jenis investasi yang ditawarkan bisa lebih beragam. Selain tabungan dan deposito, alternatif lain seperti emas, tanah dan properti serta reksadana pasar uang serta reksadana pendapatan tetap bisa dijadikan pilihan.

Tipe agresif yaitu investor yang berani mengambil risiko. Dalam arti bersedia kehilangan sejumlah pokok modal asal mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang relatif panjang. Pilihan investasinya sangat bervariasi. Selain jenis-jenis instrumen keuangan di atas, bisa ditambah reksadana campuran serta saham dan produk-produk keuangan lainnya.

Intinya, low risk low return, high risk high return. Bila Anda hanya bersedia mengambil sedikit risiko, maka hasil yang didapat juga sedikit. Namun, bila mengambil risiko lebih banyak, hasil yang didapat juga tentunya akan lebih banyak.

3 Perluas Pengetahuan

Ada banyak sekali instrumen keuangan yang bisa dijadikan kendaraan untuk mencapai tujuan keuangan, termasuk menikmati masa pensiun dengan aman dan sejahtera. Namun, sama sekali tidak dianjurkan mengambil risiko tanpa tahu konsekuensinya, bahkan bila Anda investor tipe agresif sekalipun.

Artinya, bila Anda ingin mengambil investasi, Anda wajib tahu persis seluk beluknya, risiko dan faktor yang memengaruhinya. Tujuannya, agar Anda bisa mengatur dan meminimalkan risiko tapi tetap mendapatkan return maksimal.

Jadi, banyak-banyaklah bertanya, membaca, atau menggunakan jasa konsultan keuangan independen. Mereka akan memberikan analisa obyektif dan berdiri untuk kepentingan Anda dalam memberikan advis masalah keuangan.

4 Disiplin & Awas Terhadap Berbagai Perubahan

Segala sesuatu yang dikerjakan dengan disiplin pasti akan membuahkan hasil memuaskan. Begitu juga berinvestasi secara rutin untuk menyiapkan dana pensiun. Bila tidak disiplin, meski rinci, hasilnya tidak akan maksimal.

Anda juga harus senantiasa mereview kembali perencanaan pensiun Anda secara berkala, karena hidup seseorang tidaklah stagnan. Akan ada banyak perubahan, baik perubahan penghasilan atau perubahan pengeluaran. Contohnya, kelahiran anak atau perubahan tujuan keuangan. Konsultasikan perubahan-perubahan tersebut kepada perencana keuangan Anda.

5 Membangun Networking

Jejaring yang kuat merupakan salah satu faktor suksesnya sebuah usaha atau pekerjaan. Masa pensiun bisa menjadi momok bagi yang belum siap. Namun, bagi mereka yang berhasil membangun jejaring yang solid semasa bekerja, hidup tetap menggairahkan bahkan menguntungkan secara finansial.

6 Memahami Inflasi

Inflasi adalah proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus berkaitan dengan mekanisme pasar. Penyebabnya bisa karena konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, dan ketidaklancaran distribusi barang.

Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara kontinyu. Sebagai ilustrasi, tahun 2010, dengan uang Rp 50 ribu kita bisa membeli 1 ekor ayam kampung. Tapi, di tahun 2011, seekor ayam kampung yang sama tidak bisa lagi dibeli dengan harga Rp 50 ribu, tetapi naik menjadi Rp 55 ribu. Inflasi sangat memengaruhi persiapan tabungan untuk dana pensiun. Oleh karena itu, sangat penting mencari instrumen keuangan menabung yang mempunyai return melebihi inflasi. Misalkan, reksadana, properti, atau emas.

Pilah-pilih Produk

Setelah mengetahui prinsip dan strategi perencanaan pensiun, saatnya Anda mengetahui produk-produk persiapan pensiun yang berada di pasaran selain menabung.

1 Produk Annuity

Produk annuity adalah suatu produk keuangan yang pada masa jatuh temponya atau pada saat Anda berencana pensiun memberikan uang sebesar 100 persen uang pertanggungan. Kemudian dari mulai pensiun sampai umur tertentu (biasanya 70 tahun) memberikan sejumlah uang setiap tahun, ditambah pada umur tertentu (umur 70 tahun) diberikan lagi sebesar 100 persen uang pertanggungan.

Besarnya uang pertanggungan akan berbeda tergantung kebijaksanaan masing-masing lembaga keuangan. Jadi, skemanya sama persis seperti uang pensiun. Bedanya, kita bisa mengatur sendiri berapa jumlah uang yang akan kita terima setiap tahun.

2 Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)

DPLK adalah suatu program pensiun yang diselenggarakan pemerintah. Beberapa lembaga keuangan swasta juga menjual produk ini, tapi perhitungan anuitas tetap ditentukan oleh pemerintah. Keuntungan program pensiun ini adalah masa pensiun bisa dipercepat sampai umur 45 tahun. Ketika kita memasuki masa pensiun, sebesar 20 persen dari uang pensiun akan dibayarkan, setelah itu sisanya sebesar 80 persen akan dibayarkan secara anuitas. Seandainya penerima pensiun meninggal, dapat dilanjutkan diterima oleh istri atau suami atau anaknya.

3 Program Pensiun Lump Sum

Cara kerja program pensiun ini hampir sama dengan DPLK, akan tetapi ketika memasuki masa pensiun, uang diterima dalam jumlah lump sum atau 100 persen dari nilai pertanggungan. Biasanya, untuk program ini, perusahaan atau kantorlah yang membeli preminya, dan pegawai mendapatkan manfaatnya. Biasanya, beberapa lembaga keuangan memberikan kebebasan bagi perusahaan untuk memilih jenis investasi, bisa di pasar uang, obligasi, campuran, saham, bahkan syariah. Jadi, benar-benar bisa disesuaikan dengan karakteristik, kemampuan, dan tujuan keuangan perusahaan.

4 Dana Pensiun Sendiri dengan Reksadana

Anda juga bisa menggunakan skema menabung sendiri dengan Reksadana. Skema ini sangat fleksibel, karena disesuaikan dengan kondisi keuangan. Apabila di suatu bulan, Anda belum bisa menabung, maka menabung untuk pensiun ini untuk sementara bisa “diliburkan” sampai kondisi keuangan kembali memungkinkan.

Ilustrasi Kasus

Rahma (30) mempunyai gaji bulanan sebesar Rp 10 juta. Setelah dikurangi biaya bulanan sebesar Rp 6 juta, tersisa Rp 4 juta. Rp 2 juta digunakan untuk menabung masa depan anak-anaknya setiap bulan. Berarti, setiap bulan, Rahma bisa menyisihkan uang sebesar Rp 2 juta untuk tabungan persiapan pensiun.

Setelah berkonsultasi dengan Perencana Keuangan, Rahma menginvestasikan (menabung) uangnya sebesar Rp 2 juta per bulan ke dalam Reksadana saham. Karena Rahma berencana pensiun di usia 55 tahun, maka ia berencana menabung setiap bulannya selama 15 tahun. Diasumsikan, return reksadana tetap, dan diasumsikan Rahma selalu menabung setiap bulan, maka pada usia 55 tahun, Rahma mempunyai dana pensiun sebesar kurang lebih Rp 2,3 milyar.

Manfaat memilih dana pensiun sendiri dengan reksadana ini adalah, apabila di suatu masa, Rahma tidak bisa menabung untuk pensiun, maka hal ini tidak menjadi masalah. Menabungnya bisa libur dulu sementara, sampai kondisi ke­uangan­nya kembali memungkinkan.

Menabung dengan Cerdas


Kalau ada pertanyaan,
Pada umumnya, orang bekerja/usaha bertujuan untuk mendapatkan penghasilan/uang, dimana uang tersebut akan digunakan untuk memenuhi Kebutuhan Dasar (Makanan, Pakaian dan Rumah). Kemudian sisanya akan ditabung.

Tujuan menabung sendiri adalah untuk:

Dana Pendidikan Anak (buah hatinya), bagi yg telah berkeluarga

Dana Masa Depan (haji atau pensiun yang lebih baik)

Dana Darurat

Dapat dikatakan bahwa ketiganya merupakan IMPIAN dari kebanyakan orang.
Untuk mencapai impian tersebut, orang harus menabung selama 10 ~ 20 tahun…
bahkan sampai seumur hidup.
Lalu, dimana biasanya orang menabung…?

Contoh 1:

Bapak “X” yg merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Beliau berusia 35 tahun dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang anak.

Beliau menabung disebuah Bank.

Bulan 1 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 2 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 3 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 4 , Bapak “X” terkena PENYAKIT KRITIS dan membutuhkan biaya Rp.200 Jt.

Apa yg terjadi…?
Apakah Bank akan memberikan dana tersebut…?
Bapak “X” hanya mendapatkan Rp. 6 juta dari tabungannya + Bagi hasil.
Sungguh sebuah MASALAH BESAR.

Contoh 2:

Bapak “Y” yg merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Beliau berusia 35 tahun dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang anak.

Beliau menabung disebuah Bank + Asuransi.

Bulan 1 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 2 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 3 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 4 , Bapak “Y” terkena PENYAKIT KRITIS dan membutuhkan biaya Rp.200 Jt.

Apa yg terjadi….?
Apakah Bank akan memberikan dana tersebut?
Karena Bapak “Y” menabung pada bank yang menyertakan asuransi maka ada kemungkinan dana sebesar Rp.200 juta tersebut akan ditanggung oleh asuransinya

Apakah masalah bapak “Y” sudah selesai..??? BELUM.. tentu!

Karena penyakitnya tersebut beliau tidak dapat bekerja dengan maksimal. Lalu, bagaimana dengan biaya hidup keluarganya sehari-hari…?
Bagaimana dengan premi yang harus dibayarnya…?
Bagaimana dengan rencana tabungannya….?
Adakah yang akan mengisi dan melanjutkan tabungannya…?
BAGAIMANA dengan Impian²nya…..?
BAGAIMANA dgn Dana Pendidikan kedua anaknya…..?
BAGAIMANA dgn Kelangsungan hidup keluarganya….?

Adakah semua itu dapat dipenuhinya?

Ini Sungguh sebuah MASALAH BESAR


Contoh 3

Bapak “Bijak” yg merupakan karyawan di salah satu perusahaan di Jakarta. Beliau berusia 35 tahun dan telah berkeluarga serta memiliki dua orang anak.

Beliau menabung disebuah “Tabungan Khusus”. Tabungan yang terdiri dari Proteksi & Investasi.

Bulan 1 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 2 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 3 menabung sebesar Rp. 2 Juta

Bulan 4 , Bapak “Bijak” terkena PENYAKIT KRITIS dan membutuhkan biaya Rp.200 Jt.

Apa yang terjadi…?

“Tabungan Khusus” akan membayarkan biaya Rp. 200 juta.


Bagaimana dengan Tabungannya?

“Tabungan Khusus” akan menabungkan untuk Bapak “Bijak” sebesar Rp. 2 Juta setiap bulannya hingga Bapak “Bijak” berusia 55 tahun.
Dengan demikian segala IMPIAN bapak bijak akan terwujud walaupun dia terkena sakit kritis...!

Bagaimana mungkin…???
Bagaimana hal ini dapat terjadi….???

Itu SUNGGUH Terjadi di “Tabungan Khusus”

Tips Melakukan Perencanaan Keuangan Keluarga



Melakukan perencanaan keuangan adalah hal PENTING yang selalu ditunda pelaksanaannya:-) Dalam pelaksanaannyapun, rencana keuangan yang telah disusun sangaaat berat untuk dilaksanakan. Kenapa? Semuanya adalah masalah DISIPLIN!!! Tahan godaan untuk tidak melirik tulisan SALE sepatu designer atau tas dengan merk kenamaan.

Bagaimanapun juga, merencanakan keuangan adalah hal yang HARUS dilakukan, karena suatu hari kita pasti pensiun suatu hari, atau tetap keuangan keluarga tetap stabil jika ada kecelakaan, atau kehilangan pekerjaan tetap. Perencanaan keuangan yang baik akan membantu Anda tetap bahagia dan cukup istirahat saat tua nanti:-)

Beberapa tips berikut akan membantu Anda mulai merencanakan keuangan keluarga. Menjadikan rencana keuangan keluarga sebagai bagian dari rutinitas bukanlah hal yang terlalu sulit. Tapi mulai melakukan perencanaan adalah hal tersulit. Tips di bawah ini akan memotivasi Anda merencanakan keuangan keluarga.

Tips #1 Bayar Tagihan/Cicilan
Tantangan utama rencana keuangan keluarga adalah cicilan, terutama cicilan kartu kredit. Tagihan-tagihan kartu kredit awalnya sedikit, namun menjadi besar hanya karena Anda lupa membayar tagihannya. Perencanaan keuangan artinya Anda membuat rencana dan membayar tagihan adalah gol pertama Anda.

Tips #2 Lakukan Investasi
Tips lain adalah segera lakukan investasi. Perencanaan keuangan keluarga berarti Anda menyisihkan sebagian penghasilan Anda. Investasikan uang Anda di saham, reksadana, properti, deposito, atau gabungan di antaranya. Menginvestasikan sebagian penghasilan Anda pada tempat yang tepat akan mengembangkan uang Anda.

Tips #3 Jangan Besar Pasak daripada Tiang
Pengeluaran Anda TIDAK BOLEH lebih besar daripada penghasilan. Ini adalah hal yang paling sulit dimengerti, bahkan kadang orang menutup mata akan hal ini. Yang harus diingat rencana keuangan yang telah Anda susun jangan kalah dengan napsu konsumerisme. Ingat, mengatur pengeluaran agar lebih kecil dari pendapatan adalah bagian dari perencanaan keuangan keluarga.

Tips #4 Budget
Selalu tuliskan budget Anda. Membuat budget adalah bagian terpenting dari perencanaan keuangan keluarga. Dengan menulis dan melaksanakan budget yang telah disusun akan membuat menabung menjadi tidak terlalu sulit.

Selamat menyusun rencana keuangan Anda!

Pentingnya Memiliki Dana Cadangan


Kalau ada pertanyaan,
Anda tidak perlu malu jika merasa takut berinvestasi karena tidak ingin kehilangan uang Anda. Tidak peduli betapa seringnya Anda mendengar slogan-slogan investasi yang mengatakan bahwa setiap investasi pasti berisiko. Semakin tinggi risikonya semakin tinggi pula returnnya, dan begitu juga sebaliknya. Tidak apa-apa jika Anda takut kehilangan uang Anda, karena kita memang harus tetap menjamin keberadaan sejumlah harta tunai kita dengan aman. Namun menyimpannya di bawah bantal hanya untuk menghindari risiko investasi bukanlah cara yang terbaik, sebab banyak tempat yang lebih baik dalam menyimpan uang Anda.Tiap kali mendengar kata investasi mungkin seringkali yang terlintas dalam benak kita adalah the bulls and the bears. Istilah ini memang kedengarannya gagah sekali seperti nama hewan yang dipakainya. The bulls, seperti artinya dalam bahasa Indonesia adalah banteng. Tanduk banteng yang mencuat ke atas digunakan untuk menggambarkan situasi pasar yang sedang bergairah atau naik. Adapun the bears atau beruang, cara beruang yang membungkuk ke tanah saat berjalan, sehingga seringkali digunakan untuk menggambarkan situasi pasar yang sedang turun atau lesu. Nah…kalau the bulls and the bears adalah 2 istilah yang sangat populer dalam investasi di pasar modal, maka dalam perencanaan keuangan perorangan dan keluarga perilaku gagah-gagahan tadi sebaiknya diimbangi dengan satu istilah lagi yaitu the chickens atau si ayam.

Kalau Anda perhatikan gerak gerik seekor ayam yang kelihatan sekali penakutnya, maka cobalah Anda berdiri kurang lebih 2 meter darinya, kemudian tiba-tiba anda menghentakkan kaki dengan keras serta merta si ayam pasti lari terbirit-birit. Kalau Anda merasa seperti si ayam tadi saat berinvestasi, dan memilih ekstra hati-hati ketimbang berani tapi bisa mati seperti si kerbau atau beruang, maka bukan berarti Anda penakut. Karena penting sekali untuk berlaku seperti si ayam terhadap sejumlah uang kita, karena uang tersebut memang harus ada dalam genggaman Anda, tidak boleh hilang tidak boleh berkurang nilainya, tersimpan ditempat yang aman dan likuiditasnya tinggi. Inilah yang saya maksud dengan chicken money alias dana cadangan. Some money we can’t afford to lose.

MENGAPA DANA CADANGAN DIBUTUHKAN ?

Bayangkan jika semua uang Anda habis di belikan saham, diinvestasikan ke dalam property, digunakan untuk bisnis bagi hasil, dibelikan dolar, dipinjamkan dengan bunga tinggi. Sewaktu-waktu Anda membutuhkan sejumlah uang tunai dalam jumlah cukup besar untuk keperluan mendadak, bisa-bisa tidak tersedia dananya. Karena akan sulit menarik uang Anda jika sudah terlanjur digunakan untuk modal usaha, membutuhkan proses cukup lama juga untuk mengubah rumah menjadi uang tunai, bahkan kemungkinan besar bisa jumlahnya berkurang sebab harga jualnya jauh lebih rendah daripada harga belinya, seperti risiko yang bisa terjadi pada saham dan dolar.

Pertanyaan selanjutnya adalah keperluan mendadak seperti apa yang membutuhkan sejumlah dana tunai dengan segera ? Kita sudah tahu bahwa hidup tidak selalu berjalan mulus, sama saja tidak mulusnya dengan anggaran belanja yang sudah kita rencanakan namun sulit sekali dalam pelaksanaanya. Karena itu dana cadangan dibutuhkan untuk mengantisipasi kondisi-kondisi sebagai berikut :

1. Berbagai musibah yang bisa menimbulkan kerugian finansial bisa saja terjadi tanpa bisa diperkirakan kapan akan terjadinya. Musibah-musibah seperti sakit, kecelakaan mobil, kebakaran pada rumah, kematian adalah peristiwa-peristiwa yang seringkali bisa memaksa Anda untuk mengeluarkan sejumlah uang tunai dalam jumlah cukup besar secara mendadak. Semisalnyapun Anda telah mengcover kerugian-kerugian finansial yang terjadi akibat musibah tersebut dengan mengambil asuransi, tetap saja sejumlah dana tunai harus tersedia. Biaya berobat dan rawat inap di rumah sakit, membayar biaya perbaikan mobil, memperbaiki rumah akibat kebakaran, atau membayar biaya penguburan, biasanya harus di bayar dulu di depan. Pembayaran ini seringkali tidak bisa ditunda sampai proses reimburse atau klaim asuransi dan administrasinya selesai.

2. Tidak enaknya menjadi karyawan adalah kita bisa kehilangan pekerjaan karena Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK. Sayangnya PHK bisa terjadi pada siapa saja, tidak terkecuali Anda. Mungkin Anda akan mendapat pesangon, namun hanya cukup untuk beberapa bulan saja, padahal mencari pekerjaan tidak mudah. Itupun kalau dapat pesangon, kalau tidak keadaan bisa jadi lebih rumit lagi. Jika Anda seorang wirausaha, maka Anda pasti tahu bahwa bisnis bisa saja bangkrut dan penghasilan usaha terhenti. Untuk menghadapi situasi seperti ini maka diperlukan sejumlah dana cadangan uang tunai yang bisa mencukupi pengeluaran keluarga selama belum mendapatkan penghasilan kembali

3. Timbulnya pengeluaran tidak terencana seperti pemberian hadiah, sumbangan, liburan, atau pengeluaran yang sesekali saja terjadi dan sifatnya tidak rutin. Pengeluran ini seringkali juga tidak bisa diduga kapan akan terjadinya. Masalahnya penghasilan kita biasanya habis untuk pengeluaran yang rutin saja dan jarang sekali bisa mencadangkan untuk pengeluaran tidak rutin. Dengan adanya dana cadangan maka pengeluaran tidak rutin bisa dibayar tanpa harus mengganggu anggaran belanja bulanan.

Tidak peduli apakah kondisi keuangan Anda sudah stabil dengan karir yang baik dan gaji yang tinggi, apakah Anda sudah memasuki usia pensiun, atau jika Anda masih muda dan baru mulai berkarir, maka siapapun Anda dan bagaimanapun situasi keuangan Anda saat ini. Anda harus tetap memiliki sejumlah dana cadangan. Tujuan untuk membentuk dana cadangan ini adalah agar Anda tidak kesulitan untuk membiayai pengeluaran yang sifatnya darurat atau emergency, membiayai pengeluran keluarga jika penghasilan keluarga terhenti tiba-tiba karena PHK, dan membiayai pengeluaran tidak rutin lainnya.Di mana menyimpan Dana Cadangan dan Berapa Besarnya ?Dana cadangan sebaiknya disimpan di tempat yang aman, mudah diambil dan tidak akan membuat dan kehilangan nilai pokok investasi. Misalnya seperti seperti tabungan, deposito berjangka, Reksa Dana Pasar Uang, obligasi pemerintah, Sertifikat Bank Indonesia, Namun, dengan tingkat suku bunga yang turun terus, orang seringkali tergoda untuk menempatkan dana cadangan ini ke dalam investasi berisiko tinggi, itulah sebabnya orang sulit membentuk dana cadangan. Berikut ini adalah beberapa faktor yang sebaiknya dipertimbangakan dalam memilih produk investasi yang tepat untuk dana cadangan Anda :

1. Perhatikan jangka waktunya. Simpanlah dana cadangan Anda hanya pada investasi dengan jangka waktu yang pendek saja, Pilih produk investasi yang memang diranacang khusus utnuk investasi jangka pendek maksimal satu tahun. Sebab begitu Anda menginvestasikannya pada produk invesatsi lebih dari satu tahun, maka dana cadangan Anda akan terpengaruh risiko pasar. Misalnya jika Anda membeli obligasi dengan jangka waktu 3 tahun dengan kupon bunga 7%, ternyata di tahun ke dua suku bunga obligasi dipasar raat-rata megalami kenaikan menjadi 9 %, akibatnya Anda rugi 2%. Kalaupun Anda ingin menjualnya mungkin harus di discount, sebab orang tentunya lebih memilih obligasi dengan suku bunga yang lebih tinggi,

2. Perhatikan risiko kreditnya, Tabungan, deposito, SBI, dan obligasi pemerintah jangka waktu 3 bulan, mempunyai tingkat risiko gagal bayar yang rendah atau lebih baik daripada surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu perushaan swasta yang seang bermasalah baik dalam bentuk commercial paper maupun obligasi dengan jangka waktu yang sama. Mereka bisanya menjanjikan tingkat suku bunga yang lebih tinggi, namun risikonya juga lebih tinggi,

3. Perhatikan biaya-biayanya. Menyimpan dana di bank mungkin paling rendah biaya administrasinya, namun harus diperhitungkan pula potongan pajaknya. Reksa Dana Pasar Uang dan produk pasar uang lainnya biasanya juga dikenakan biaya pembelian, penjualan kembali, managemet fee. Semakin rendah biayanya tentu semakin baik karena tidak akan mengurangi return investasi terlalu banyak.

4. Jumlah dana cadangan jangan terlalu kecil juga jangan terlalu besar. Jumlah yang ideal adalah sebesar 6 kali pengeluaran keluarga Anda perbulan. Jika pekerjaan maupun penghasilan Anda belum stabil maka sebaiknya jumlah dana cadangan yang dibentuk semakin besar misalnya 12 kali pengeluaran keluarga Anda perbulan. Suatu saat dana cadangan ini terpakai maka isilah kembali sampai targetnya tercapai, setelah target tercapai berhentilah. Begitu seterusnya

Berinvestasi untuk membentuk dana cadangan, memang tidak terlalu menarik, sebab tidak membuat Anda kaya, namun juga tidak membuat Anda miskin. Investasi dalam dana cadangan minimal tidak akan membuat anda kehilangan nilai pokok investasi Anda, tapi paling tidak pertumbuhan dalam dana cadangan bisa menyamai inflasi, bahkan kadang-kadang bisa juga diatas inflasi. Yang pasti investasi pada dana cadangan tidak membuat Anda sulit tidur. Ingat ! khusus untuk dana cadangan maka bukan return investasinya yang penting tetapi bagaimana agar simpanan kita bisa kembali utuh.